Wednesday, October 6, 2010

SEJARAH BAHASA INDONESIA 05.10.10

 Kelahiran bahasa indonesia:

  • Pada tanggal 28 oktober 1928 (sumpah pemuda)
  • Diangkat dari bahasa Melayu (Riau)
  • Dibina melalui kongres bahasa indonesia (1938)
  • Disusul dengan kongres bahasa indonesia (1954)
  • Kongres bahasa indonesia melahirkan lembaga yang kini dikenal sebagai pusat bahasa.
Pembinaan bahasa indonesia:
dibina bersama oleh pusat bahasa dan kongres bahasa indonesia.


Bahasa melayu ke bahasa indonesia yaitu :
  1. Perkembangan bahasa:
- Bahasa Melayu Purba
- Bahasa Melayu Kuno (zaman sriwijaya abad 4-abad 14)
- Bahasa Melayu klasik (abad 14-abad 18)
- Bahasa Melayu Peralihan (abad 19)
- Bahasa Melayu Baru (abad 20)
- Bahasa Melayu Modern (bahasa indonesia dan bahasa melayu)
- Menjadi Bahasa Ipada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

    2.  Ragam bahasa melayu:


- Melayu Riau Johor
- Melayu Betawi
-Melayu Cina
-Melayu Manado
-Melayu Maluku
-Melayu balai pustaka, pujangga baru dan sebagainya.




   3. Bahasa melayu kuno pada Prasasti:


- Prasasti Kedukan Bukit (Palembang, 16 Juni 682)
- Prasasti Talang Tuwo (Palembang, 23 Maret 684)
- Prasasti Kota Kapur (Bangka, 28 Februari 686)
- Prasasti Karang Brahi (Jambi, tahun 692)
- Prasasti Palas Pasemah (Lampung Selatan, abad ke 7)
- prasasti Sojomerto (Pekalongan, abad ke 7)
- PrasastiManjucrigha (Klaten, 6 November 792)
- Prasasti Kayunwungun
- Prasasti Sang Hyang Wintang 2
- Prasasti Kebon Kopi


PRASASTI KEDUKAN BUKIT

- suasti cri
- cakavarsatita gos ekadaci
- cuklapaksa vulan vaicakha dapunta
- siddha yatra
- laghu mudita datang
- marvuat vanua....crivijaya
- jaya siddhayatra
- vulan: bulan
- nayik : naik
- samvau: sampan( perahu yang besar)
- vanakna:banyaknya
- sukhacita:sukacita
- marvuat : berbuat
- vanua: benua
- ko: ke
terjemahan:

- selamat bahagia
- pada tahun saka 605 hari ke sebelas
- dari bulan terang bulan waisaka dapunta
- baginda naik perahu mencari
- rejeki


PRASASTI TALANG TUWO

isi prasasti :
pada tanggal 23 maret 684, saat taman dinamakan sriksektra dibuat di bawah pimpinan sri baginda sri javanasa. inilah niat baginda: semoga yang ditamnam di sini pohon kelapa, pinang, aren, sagu  dan bermacam-macam pohon, buahnya dapat dimakan, demikian juga bambu haur, waluh dan pattum, dan sebagainya; dan semoga juga tanaman-tanaman lainnya dengan bendungan-bendungan dan kolam-kolamnyan dan semua amal yang saya berikan, dapat diggunakan untuk kebaikan semua makhluk, yang dapat pindah tempat dan yang tidak, dan bagi mereka menjadi jalan terbaik untuk mendapatkan kebahagiaan. jika mereka lapar waktu beristirahat atau dalam perjalanan, semoga mereka menemukan  makanan serta air minum. semoga semua kebun yang mereka buka menjadi berlebih (panennya). semoga suburlah ternak bermacam jenis yang mereka pelihara, dan juga budak-budak milik mereka. semoga mereka tidak terkena malapetaka, tidak tersiksa karena tidak bisa tidur. apapun yang mereka perbuat, semoga semua planet dan bintang menguntungkan mereka, dan semoga mereka terhindar dari penyakit dan ketuaan selama menjalankan usaha mereka, dan juga semoga semua hamba mereka setia pada mereka dan semoga istri mereka menjadi istri yang setia. lebih-lebih lagi, dimanapun mereka berada, sempoga di tempat itu tidak ada pencuri, atau orang yang mempergunakan kekerasan, atau pembunuh, atau penzinah. selain itu, semoga mereka mempuntyai seorang kawan sebagai penasihat baik; semoga dalam diri mereka lahir pikiran boddhi dan persahabatan (...) dari tiga ratna, dan semoga mereka tidak terpisahkan dari tiga ratna tersebut. dan juga semoga senantiasa (mereka bersikap)  murah hati, taat pada peraturan dan sabar; semoga semangat mereka terbit tenaga, kerajinan. pengetahuan, ingatan, kecerdasan. lagi pula semoga mereka teguh pendapatnya, berrtubuh intan seperti para mahasatwa berkekuatan tiada bertara, berjaya dan juga ingat akan kehidupan-kehidupan mereka sebelumnya, berindra lengkap, berbentuk penuh dan berbahagia, bersenyum, tenang, bersuara yang menyenangkan, suara brahma. semoga mereka dilahirkan sebagai laki-laki, dan keberadaannya berkat mereka sendiri; semoga mereka menjadi wadah batu ajaib, mempunyai kekuasaan atas kelahiran-kelahiran, kekuasaan atas karma, kekuasaan atas noda, dan semoga akhirnya mereka mendapatkan penerangan.


Prasasti kota kapur

Salah satu dari lima buah prasasti kutukan yang dibuat oleh dapunta hivan, seorang penguasa dari kadatuan sriwijaya.


Isinya adalah :
  1.  keberhasilan ( disertai mantra persumpahan yang tidak dipahami artinya)
  2.  wahai sekalian dewata yang berkuasa, yang sedang berkumpul dan melindungi kadatuan sriwijaya ini; kamu sekalian dewa-dewa yang mengawali permulaan segala sumpah.
  3. bilamana di pedalaman semua daerah di bawah kadatuan ini, akan ada orang yang memberontak dan bersekongkol dengan para pmberontak, yang mendengarkan kata pemberontak.
  4. yang mengenal pemberontak, yang tidak berperilaku hormat, yang tidak takhluk, yang tidak setia pada saya dan pada mereka yang oleh saya diangkat sebagai datu; biar orang-orang yang menjadi pelaku perbuatan-perbuatan tersebut mati kena kutuk biar sebuah ekspedisi untuk melawannya seketika di bawah pimpinan datu atau beberapa datu sriwijaya dan biar mereka
  5. dihukum bersama marga dan keluarganya. lagipula biar semua perbuatannya yang jahat, seperti; mengganggu,  ketenteraman jiwa orang, membuat orang sakit, membuat orang gila, menggunakan mantra, racun, mamakai racun upas dan tuba ganja.
  6. samrawat, pekasih, memaksakan kehendaknya pada orang lain dan sebagainya, semoga perbuatan-perbuatan itu tidak berhasil dan menghantam mereka yang bersalah melakukan perbuatan jahat itu; biar pula mereka mati kena kutuk. tambahan pula biar mereka yang menghasut orang.
  7. supaya merusak, yang merusak batu yang dileakkan di tempat ini, mati juga kena kutuk; dan dihukum langsung. biar para pembunuh dan pemberontak, mereka yang tak berbakti, yang tak setia pada saya, biar pelaku perbuatana tersebut
  8. mati kena kutuk. akan tetapi jika orang takhluk setia kepada saya dan kepada mereka yang oleh saya diangkat sebagai datu , maka moga-moga usaha mereka diberkahi, juga marga dan keluarganya.
  9. dengan keberhasilan, kesentosaan, kesehatan, kebebasan dari bencana, kelimpahan segalanya untuk semua negeri mereka! tahun saka 608, hari pertama paruh terang bulan waisakha (28 februari 686 masehi) , pada saat itulah
  10. kutukan ini diucapkan; pemahatannya berlangsung ketika bala tentara sriwijaya baru berangkat untuk menyerang bhumi jawa yang tidak takhluk kepada sriwijaya. 
prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu berbentuk tugu bersegi-segi dengan ukuran tinggi 177 cm lebar 32 pada bagian dasarnya,  dan 19 pada bagian puncaknya.


Isi Prasati Laguna yaitu :
swasti. tahun saka 822, bulan waishaka, menurut penanggalan. hari keempat setelah bulan mati, senin. di saat ini, dayang angkatan, dan saudaranya yang bernama si bukah, anak-anak dari sang tuan namwaran, diberikan sebuah dokumen pengampunan penuh dari sang pemegang pemimpin di tundun (tondo sekarang), diwakili oleh sang tuan nayaka dari pailah (pila sekarang), jayadewa.


Atas perintahnya, secara tertulis, sang tuan namwaran telah dimaafkan sepenuhnya dan dibebaskan dari hutang-hutangnya sebanyak satu kati dan delapan suwarna di hadapan sang tuan puliran kasumuran di bawah petunjuk dari sang tuan nayaka di pailah.


Oleh karena kesetiaanya dalam berbakti, sang tuan (yang terhormat) yang termashyur dari binwangan mengakui semua kerabat namwaran yang masih hidup yang telah diklaim oleh sang penguasa Dewata, yang diwakili oleh sang penguasa Medang.


Ya, oleh sebab itu seluruh anak cucu sang tuan namwaran sudah dimaafkan dari segala hutang sang tuan namwaran kepada sang penguasa Dewata.


(Pernyataan) ini dngan demikian, menjelaskan kepada siapa pun setelahnya, bahwa jika di masa depan ada orang yang mengatakan belum bebas hutang sang tuan....


Eyd adalah ejaan yang telah disempurnakan.
ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.

pada mei 1972, sebuah pernyataan bersama telah ditandatangani oleh menteri p[elajaran malaysia pada masa itu Tun Hussein Ong dan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Mashuri. Penyataan bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli dar kedua negara tentang Ejaan Barudan Ejaan Yang Disempurnakan. Pada tanggal 16 agustus 1972, berdasarkan K eputusan Presiden No. 57 , tahun 1972 , berlakulah sistem ejaan latin ( Rumi dalam istilah Bahasa Melayu Malaysia) bagi bahasa melayu dan bahasa indonesia. di Malaysia ejaan baru bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Bumi Bersama.


Selanjutnya departemen pendidikan dan kebudayaan menyebarluaskan buku panduan pemakaian berjudul " Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dengan penjelasan kaidah penggunaan yang lebih luas.  


Perbedaan-perbedaan anatara EYD dan Ejaan sebelumnya adalah :

1. 'tj menjadi c' :tjutji -> cuci
2. 'dj menjadi 'j' -> jarak
3. 'oe' menjadi 'u' ->oemoem -> umum
4. 'j' menjadi 'y'-> sayang
5. 'nj' menjadi 'ny'->njamuk->nyamuk
6. 'sj' menjadi 'sy'->sjarat->syarat
7. 'ch' menjadi 'kh' -> achir->akhir
8. awalan 'di-'  dan kata depan 'di' dibedakan penulisannya. kata depan 'di' pada contoh "di rumah", "di sawah" , peenulisannya dipisah dengan spasi, sementara "di" pada dibeli, dimakan ditulis serangkai dengan kata yang diikutinya.


Kongres Bahasa Indonesia :

1). KBI 1 SOLO 25 juni-28 juni 1938
2). KBI 2 MEDAN 28 oktober - 2 november 1954
3). KBI 3 JAKARTA 28 oktober - 3 november 1978
4). KBI 4 JAKARTA 21 november - 26 november 1983
5). KBI 5 JAKARTA 28 oktober - 3 november 1988
6). KBI 6 JAKARTA 28 oktober - 2 november 1993
7). KBI 7 JAKARTA 26 oktober - 30 oktober 1998
8). KBI 8 JAKARTA 14 oktober - 17 oktober 2003
9). KBI 9 JAKARTA 28 oktober - 1 november 2008


Ciri melayu kuno :

- aksara b sekarang, dulu berupa v (diantara v dan w)
- tidak ada lafal e (berbentuk a/o)
- awalan di-, dulu berupa ni-
-awalan me-, dulu berupa ma-
-awalan ber-, dulu berupa mar-


Pembakuan ejaan :

- dulu =  tulisan arab (jawi)
- tahun 1901 = ejaan van ophuijsen
- tahun 1947 = ejaan soewandi ( ejaan republik)
- tahun 1972 = ejaan yang disempurnakan
* ejaan yang disempurnakan menyeragamkan ejaan di brunei, indo, malaysia, dan singapura (majelis bahasa brunei, indonesia, malaysia, mabbim)


Tulisan arab (jawi):

- bahasa melayu ditulis huruf arab dikenal sebagai jawi


Ejaan van ophuijsen :

dalam bukunya berjudul= tata bahasa melayu, 1901
beberapa aturan :
- oe dan u untuk poelau
- aidan ai' untuk diftong ai, bukan diftong menamai
- e dan e' untuk sedap, ekor,
- a dan a': oe dan oe': ada, akal
- j untuk y pada saya
dj, nj, sj, tj= pada djadi, njanji, sjarat, tjaci.
- ch= untuk chabar, ichtiar
- bunyi hamzah- 'seperti pada ta', ta'loek


Hikayat bajan boediman 
tjerita bajan jang ditjaboet boeloenja oleh osteri saudagar.


 Ejaan soewandi :

pada tahun 1947
dasar = ejaan van ophuijsen dengan penyerdehanaan
 beberapa penyerdehanaan
- 0e dan u semuanya jadi u
- tidak membedakan ai dan ai'


Ejaan disempurnakan pada tahun 1972:

-tj berubah jadi c
-dj berubah jadi j
-j berubah y
-nj berubah jadi ny
-sj berubah sy
-a' berubah jadi a


Kesamaan dan perbedaan :

benar-betul
kami-kita
lompat-loncat
salah-keliru
asam-masam
impi- mimpi
bantu- tolong
piliar-edar
sakit-nyeri
sudah-lelah
nilai-harga
jiwa- nyawa
asin-masin
tahu- ketahu
mohon- pohon


Perubahan ejaan 

- universites-> universitas


Kata asing

- doktorandus    - doktoranda   -doktorandi
- alumnus           - alumna         - alumni

No comments:

Post a Comment